Fenomena Pemerolehan Bahasa pada Anak Kembar
DOI : 10.30863/an.v12i2.665
Language Acquisition phenomenon in Twins
This article is aimed to examine the phenomenon of language acquisition in twin children. In accordance with the concept of children's language acquisition education, parents must have a clear method of filling, improving, and developing children's language skills as well as possible because all forms of intelligence that children will have should not begin with how their children's language acquisition is obtained and very important for his life. The results showed that there are various phenomena of twins that are not found in ordinary children, one of which is telepathy or intuition. Research also proves that twins in acquiring language or in improving their language abilities are primarily dependent on their morphological development, depending on the pattern of language life practiced in their families. Most of the words or sentences that can be said by both twins describe the activities carried out in their family. But on the other hand, because the condition of twins in language is strongly influenced by their twin partners, consequently they tend to respond even with words that are difficult to understand by many people, and for this reason, parents need to develop language mastery in their twins.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk meneliti bagaimana fenomena pemerolehan bahasa pada anak kembar. Sesuai konsep pendidikan pemerolehan bahasa anak, orang tua harus memiliki metode yang jelas dalam mengisi, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan berbahasa anak dengan sebaik-baiknya karena segala bentuk kecerdasan yang akan dimiliki anak tidak lain harus dimulai dengan bagaiman pemerolehan bahasa anak tersebut yang mereka peroleh dan sangat penting bagi kehidupannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai fenomena anak kembar yang tidak ditemui pada anak-anak biasa, salah satunya adalah telepati atau intuisi. Penelitian juga membuktikan bahwa anak kembar dalam memperoleh bahasa atau dalam peningkatan kemampuan berbahasanya utamanya perkembangan morfologinya sangat tergantung pada pola kehidupan berbahasa yang dilakukan didalam keluarganya. Kebanyakan kata-kata atau kalimat yang mampu diujarkan kedua anak kembar menggambarkan kegiatan yang dilakukan didalam keluarga mereka. Namun disisi lain, karena keadaan bayi kembar dalam berbahasa sangat dipengaruhi oleh pasangan kembarnya, sehingga mereka cenderung meresponnya walaupun dengan kata yang sulit dimengerti oleh orang banyak, dan dengan alasan tersebut, orangtua perlu mengembangkan penguasaan bahasa pada anak kembarnya.
- Agustina, R. A. (2018). Strategi komunikasi twibling rivalry anak kembar kota bandung (studi deskriptif mengenai strategi komunikasi twibling rivalry anak kembar dalam meraih prestasi). Universitas Komputer Indonesia.
- Armstrong, T. (2002). Setiap anak cerdas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Bautista, T. N., Krebs, T. L., Jnah, A., & Newberry, D. (2018). Twin-to-Twin Transfusion Syndrome: A Case Report. Neonatal Network, 37(5), 292–302.
- Chomsky, N. (2015). An interview on linguistic variation with Noam Chomsky. Issogloss: A Journal on Variation of Romance and Iberian Languages, 1(1), 143.
- DeHart, G. B., Sroufe, L. A., & Cooper, R. G. (2000). Child development: Its nature and course. McGraw-Hill.
- Stamilio, D. M., Fraser, W. D., & Moore, T. R. (2010). Twin-twin transfusion syndrome: an ethics-based and evidence-based argument for clinical research. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 203(1), 3–16.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.