Pengaruh persepsi menikah dini terhadap pengambilan keputusan menikah dini pada remaja putri

Miftah Ellyan Anggi Djabbar* -  , Indonesia

DOI : 10.30863/an.v13i1.3979

This research aimed to determine the effect of perceptions of early marriage on early marriage decision-making in young women in Gowa district. The subjects of this study were 307 married young women who were determined using the Kretjie table. The sampling technique was using the Purposive Sampling technique. Analysis of the data in this study using simple linear regression with the help of Lisrel 8.70 and SPSS 22 for windows. In terms of decision making, as many as 36% of young women agreed to early marriage, 34% were in the neutral category or did not know about early marriage, and 30% thought that young women did not agree with early marriage. In this study, the subjects taken were all married people early. Therefore, the category of disagreement can be interpreted that young women do not want to get married early, but young women eventually get married early due to several factors. Whereas in terms of perception, as many as 33% of young women consider early marriage is a good thing, 35% have a neutral opinion, and 32% consider early marriage is a negative thing. The results of the regression analysis showed that the perception of early marriage influences the decision of young women to get married early in Gowa district.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi menikah dini terhadap pengambilan keputusan menikah dini pada remaja putri di kabupaten Gowa. Subjek dari penelitian ini yaitu remaja putri yang telah menikah sebanyak 307 orang remaja putri yang ditentukan dengan menggunakan tabel Kretjie. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan Lisrel 8.70 dan SPSS 22 for windows. Dalam hal pengambilan keputusan sebanyak 36% remaja putri setuju menikah dini, 34% berada pada kategori netral atau belum mengetahui mengenai pernikahan dini, dan 30% berpendapat tidak setuju dengan menikah dini.Pada penelitian ini, subjek yang diambil semuanya merupakan orang-orang yang menikah dini. Sehingga untuk kategori tidak setuju dapat diartikan bahwa mereka sebenarnya tidak ingin menikah dini, tetapi mereka akhirnya menikah dini disebabkan oleh beberapa faktor. Sedangkan dalam hal persepsi sebanyak 33% remaja putri menganggap pernikaha dini merupakan hal yang baik, 35% memiliki persepsi netral, dan 32% menganggap pernikah dini merupakan hal negatif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa persepsi menikah dini berpengaruh terhadap keputusan remaja putri untuk menikah dini di kabupaten Gowa.

Keywords
Persepsi; Menikah Dini; Remaja Putri
  1. Alfiyah. (2010). Sebab-sebab Pernikahan Dini. Jakarta: EGC.
  2. Budinurani, A. (2009). Kemandirian Pada Remaja Putra yang Menikah Muda. Universitas
  3. Gunadarma.
  4. Cahyani, B. (2015). Dinamika Psikologis Perempuan yang Melakukan Pernikahan Di Usia Dini.
  5. Naskah Publikasi, 1-10.
  6. Cohen, S. (2004). Test Anxiety and Its Effect on The Personality of Student with Learning
  7. Disabilities. Journal of learning disability quarterly, 27(3), 176-184.
  8. Desiyanti, I. W. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini Pada Pasangan
  9. Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. JIKMU, 5(3).
  10. Nurhajati, L., & Wardyaningrum, D. (2012). Komunikasi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Perkawinan di Usia Remaja. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1(4), 236-248.
  11. Pamangin, L. O. M. (2012). Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Remaja Putri Terhadap Pendewasaan Usia Pernikahan di Kelurahan Singki Kabupaten Toraja Utara. Makassar. Universitas Hasanuddin.
  12. Qibtiyah, M. (2014). Faktor yang mempengaruhi Perkawinan Muda Perempuan. Jurnal Biometrika dan Kependudukan., 3(1), 50-58.
  13. Rafidah., Emilia, O., & Wahyuni, B. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(2), 51-58.
  14. Rakhmat, J. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  15. Ranyard, R., Crozier, W., & Svenson, O. (2002). Decision Making: Cognitive Models and
  16. Explanations. New York: Library of Congress Catalogue in Publication Data. Santrock, J. W. (2003). Adolescense. Jakarta: Erlangga.
  17. Santrock, J. W. (2010). Remaja jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  18. Santrock. J. W. (2012). Life Span-Develpment Edisi ketigabelas. Jakarta: Erlangga. Sarwono, S. W. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
  19. Setiawati, S. (2017). Persepsi Remaja Terhadap Pernikahan Dini di SMAN 1 Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Cohen, S. (2004). Test Anxiety and Its Effect on The Personality of Student with Learning Disabilities. Journal of learning disability quarterly, 27(3), 176-184.
  20. Stefani, B. (2016). Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Persepsi Remaja Putri Tentang Pernikahan Usia Dini Remaja Kelas XI di SMA Negeri 1 Bambanglipuro. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
  21. Utami, N. (2015). Pengambilan Keputusan Menikah Dini Pada Remaja Putri di Kecamatan Umbulharjo. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4, 1-10.
  22. Widodo. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan untuk Menikah Dini.
  23. Jurnal Psikologi UNS.
  24. Yunita, A. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan usia muda pada remaja putri di desa Pagerejo Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, Jawa Tengah.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2023-02-05
Published: 2023-02-05
Section: Anak
Article Statistics: 578 1041