PENYELESAIAN KEWARISAN TO MANANG DALAM MASYARAKAT KECAMATAN CENRANA KABUPATEN BONE

Habawati M.H* -  Pascasarjana IAIN Bone, Indonesia
Mustafa MH. -  Fakultas Syariah dan Hukum Islam, IAIN BONE, Indonesia
Dr. Jasmani M.HI -  , Indonesia

DOI : 10.35673/as-hki.v4i1.2610

Abstact

This article discusses the problem of the to manang inheritance system in the Bugis Bone community, with the aim of knowing the problems that occur and how to review Islamic inheritance law on these problems. This study uses a qualitative approach with observation data collection techniques and interviews in the field involving all research informants, consisting of government figures, religious leaders, heirs, and families of the heirs of Ito Manang.

The results of this study indicate that, firstly, there is a problem that occurs when the heirs are misguided who are more entitled to receive a share of the property to manang, as a result, sometimes disputes occur between the heirs. second, "in Islamic inheritance law, the term "takharuj" is known which is a way out of various inheritance conflicts, by making peace between the heirs, provided that the heirs are willing and know their respective parts.

Keywords: Bone Bugis Inheritance System; Islamic inheritance; To Manang.


Abstrak

Artikel ini membahas permasalahan sistem kewarisan to manang dalam masayarakat bugis Bone, dengan tujuan untnuk mengetahui problematika yang terjadi serta bagaimana tinjauan hukum kewarisan Islam terhadap permaslahan tersebut. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data obsevasi dan wawancara di lapangan dengan melibatkan seluruh informan penelitian, teridiri dari tokoh pemerintah, tokoh agama, para ahli waris, dan keluarga dari pewaris ito manang.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, pertama, problematika yang terjadi salah kaprah ahli waris yang lebih berhak menerima bagian harta to manang, akibatnya terkadang terjadi sengketa di antara para ahli waris. kedua, dalam hukum waris Islam, dikenal istilah Takharuj yang merupakan jalan keluar dari berbagai konflik kewarisan, dengan cara melakukan perdamaian diantara para ahli waris, dengan catatan para ahli waris rela dan mengetahui bagiannya masing-masing.

Kata Kunci: Sistem Kewarisan bugis Bone; Kewarisan Islam; To Manang.

  1. A. Sarjan, Kapita Selekta (Hukum Keluarga Islam). Watampone: Lukman al-Hakim Press, 2016.
  2. Ahmad Syakir, Tafsir Ibnu Kaṣīr, Jilid II. Cet. I; Jakarta: Darus Sunnah, 2012.
  3. Ali Parman, Kewarisan dalam Al-Quran (Suatu Kajian Hukum dengan Pendekatan Tafsir Tematik). Jakarta: Raja Grafindo Persada 1995.
  4. Al-Imām Al-Ḥafizh Muḥammad bin ‘Īsa bin Ṣaurah Al-Tirmidzi, Sunan Al-Tirmidzi. Cet. I; Riyadh: Maktabah Al-Ma‘ārif, 1417 H.
  5. Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam. Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2012.
  6. Arsal, “Kewarisan dalam Perspektif Al-Quran”, Jurnal Al-Hurriyah, Vol. 13, No. 1, Januari-Juni 2012.
  7. Departemen Agama, Instruksi presiden R.I Nomor 1 tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2000.
  8. Departemen Agama, Instruksi presiden R.I Nomor 1 tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam.
  9. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an), Volume II. Cet. V; Jakarta: Lentera Hati, 2002.
  10. ------------, Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an.
  11. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Kaṣīr. Jilid 2; Surabaya: PT Bina Ilmu, 2005.
  12. Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terjemahan Mujahidin Muhayan, Fiqih Sunnah. Cet. V; Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2013.
  13. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Fikih Mawaris (Hukum Pembagian Warisan Menurut Syariat Islam). Edisi III, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-04-24
Published: 2022-05-11
Section: Articles
Article Statistics: 227 154