PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM PANDANGAN FIKIH EMPAT MAZHAB

Martua Nasution* -  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, Indonesia
Dedisyah Putra -  Hukum Keluarga Islam STAIN Mandailing Natal, Indonesia

DOI : 10.35673/as-hki.v3i2.1788

Abstract

Jurisprudence is always present and able to balance every state of society with all forms of problems that occur in every situation and time. The flexible fiqh is a strong proof of the perfection of this religion. This study discusses the legal issue of the use of contraceptives in the four schools of jurisprudence. This research is a library research with a qualitative approach. The results of this study can be concluded that contraceptives have existed since ancient times and the scholars of the four schools of thought view that the law is permissible on the condition that it does not violate the provisions of the Shari'ah. If the goal is to terminate pregnancy permanently without a reason accepted by the Shari'ah or because of fear of being poor and unable to provide for it, all madhhab scholars agree on the prohibition.

Keywords: Contraceptive Devices;Jurisprudence; Ulama of the Four Schools.

Abstrak

Fikih selalu hadir dan mampu mengimbangi setiap keadaan masyarakat dengan segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam setiap keadaan dan waktu. Fikih yang bersifat fleksibel sebagai bukti kuat akan kesempurnaan agama ini. Penelitian ini membahas masalah hukum penggunaan alat kontrasepsi dalam fikih empat mazhab. Penelitian ini merupakan library research dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alat kontrasepsi sudah ada sejak zaman dahulu dan ulama empat mazhab memandang hukumnya boleh dengan syarat tidak melanggar ketentuan syari’at. Apabila tujuannya untuk memutus kehamilan secara permanen tanpa sebab yang diterima oleh syari’at atau karena alasan takut miskin dan merasa khawatir tidak mampu menafkahi anak keturunan, maka para ulama dari kalangan empat mazhab bersepakat akan keharaman penggunaan alat kontrasepsi.

Kata Kunci: Alat Kontrasepsi; Fikih; Ulama Empat Mazhab.  

  1. Abu Zuhrah, Muhammad, Tarikh al-Madzahib al-Islamiyah, Bairut: Dar al-Fikr, 1999.
  2. Abdul Mughits, Kritik Nalar Fikih Pesantren, Jakarta: Kencana Persada Media Group, 2008.
  3. Abdullah bin Abd al-Muhsin al-Turki, Ushul Mazhab al-Imam Ahmad, Riyad: Maktabah al-Risalah, 2000.
  4. Abdur Rahman, Syariah Kodifikasi Hukum Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
  5. Abu mu’ayyis Muhammad ibn Mahmud al-Khawarizmi, Al Jami Masanid Al-Imam Al-‘Azham, Bairut: Dar al-kutub al-ilmiyah, 2003.
  6. Abu Bakar ibn Mas’ud al-Kasani al-Hanafi, Badai’ as-Sana’i, Bairut: Daar al-kutub ilmiyah, 1998.
  7. Abidin, Muhammad Amin, Hasyiah Radd al-mukhtar, Bairut: Darul kutub al-ilmiyah, 1996.
  8. Ahmad, As-Syurbasi, Sejarah dan Biograpi Empat Imam Mazhab, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1993.
  9. Al-Anshari, Abu Yahya Zakaria, Fath al Wahhab, Surabaya: Al Hidayah, 2008.
  10. Asrul Hamid, Dedisyah Putra, “Pemenuhan Nafkah Keluarga dengan Bekerja dibank Konvensional: Suatu Pendekatan Maqashid Syari’ah”, El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, Vol.2. No.1, 2019. http://dx.doi.org/10.22373/ujhk.v2i1.7640
  11. Al-Bani, Muhammad Nashruddin, Adab al-Zifaf, Terj: Ahmad Dzulfikar, Jakarta:Qisthi Press, 2015.
  12. Al-Bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim, Shahih al-Bukhari, Bairut, Lebanon: Dar Al-Fikr, 1981 M/ 1401 H.
  13. Depag. RI, Al Qur an dan terjemahnya, Bandung: Gema Risalah Press, 1989.
  14. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. III, Jakarta, 1990.
  15. Al-Dimyathi, Abdirrahman, Fikih Empat Mazhab, Alih bahasa: Abdullah Zaki al-Kaff, Bandung: Hasyimi Press, 2010.
  16. Faruk Abu Zaid, Hukum Islam antara Tradisional dan Modernis, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
  17. Al-Ghazali, Abi Hamid Muhammad bin Muhammad, Ihya Ulumuddin, Bairut: Daar al-Kutub ilmiyah, 2003.
  18. Gemy Nastity Handayany, “Kontrasepsi Dalam Kajian Islam” Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alaudin Makassar, dalam jurnal Al-Fikr, Vol. 17, No. 1 Tahun 2013.
  19. Al-Hajjaj, Muslim bin, Al-Jami’ Al-Sahih, Lebanon: Dar al-Fikr Bairut, 2001.
  20. Ibn Nujaim, al-Bahrul Muhith, Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995.
  21. Isnadul Hamid, “Ta’aruf dan Khitbah Sebelum Pernikahan”, Juris: Jurnal Syari’ah, Vol.16. No.1, 2017, http://dx.doi.org/10.31958/juris.v16i1.959
  22. Kamil Muhammad ‘Uwaidah, Ahmad bin Hambal Imam Ahlussunnah wal Jama’ah, Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, 1992.
  23. Muhammad Rais, “Kedudukan Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam, Hukum Adat dan Hukum Perdata (Analisis Komparatif)”, Jurnal Syariah dan Hukum (DIKTUM), Vol 14. No 2, 2016, https://doi.org/10.28988/diktum.v14i2.232
  24. Mubiar Agustin, dkk, “Analisis Tipikal Kekerasan Pada Anak Dan Faktor Yang Melatar belakanginya”, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Non Formal, Vol 13. No 1, 2018, https://doi.org/10.21009/JIV.1301.1
  25. Masturi Irham, Lc, Asmu’i Taman, Lc, 60 Biografi Ulama Salaf, Jakarta: Pustaka al-Kaustar, 2006.
  26. Muhammad Amin Abidin, Hasyiah radd al-mukhtar, Bairut: Darul kutub al-ilmiyah, 1996.
  27. M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1995.
  28. M. Abu Zahrah, Ibn Hambal Hayatun wa Astaruhu wa Fiqhuhu, Mesir: Dar al-fikr, 1981.
  29. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan masyarakat, Jakarta: Mizzan, 2004.
  30. Noor Azira Binti Abdul Ghani, Hukum Azl Bagi Suami Istri Menurut Perspektif Hukum Islam (Study Komparatif Pandangan Imam Al-Ghazali dan Ibn Hazm), Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2015.
  31. Al-Salusi, Ali, Mausu’ah alqadzaya al-Fiqhiyyah al-Mu’asharah, al-Maktabah al-Syamilah, Qatar: Maktabah Dar al-Qur’an, 2002.
  32. al-Syafi’i, Muhammad Ibn Idris, Al-Umm, Bairut: Dar al-Fikr, 2000.
  33. Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006.
  34. Sulaemang L, „Al-„Azl (Senggama Terputus) Dalam Perspektif Hadis (Disyarah Secara Tahlili), Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Kendari, Dalam Jurnal Al-Izzah, Vol. 10, No. 2, November 2015.
  35. Laily, Rista Prestyana dan Gandhung Fajar Panjalu. “Pembatasan Keturunan (Studi Komparasi Fatwa MUI dan Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Perspektif Maqasid Shari’ah”) al-Fauzan, Waliyuddin Muhammad bin Salih, al-Mazhab fi Ushulil Mazhab, Riyad: Maktabah al-obekan, 2002.
  36. Al-Zuhaili, Wahbah, Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, cet. III, 1989.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-09-07
Published: 2021-12-07
Section: Articles
Article Statistics: 6273 1574