MEMAKNAI PERINTAH ṢADAQAH DALAM ALQURAN PADA TATARAN KEHIDUPAN MODERASI BERAGAMA (Telaah Makna Lafaz Ṣadaqah dalam Ayat Alquran)

Maria Ulfah Syarif* -  IAIN Bone, Indonesia
Husaini Husaini -  , Indonesia
Muh. Qodri Syarif Ilham -  IAIN Bone, Indonesia

DOI : 10.30863/alkharaj.v2i2.3243

Abstract

Sadaqah is anact that is mentioned the acknowledgment in the world, both in the Qur'an and Hadith. Dueto the fadhilah and wasilah of sadaqah, the recommendation to share and give sadaqah is contained in the verses of the Qur'an approximately 39 verses. Because the practice of sadaqah is not only worship that teaches a person to have a good relationship with Allah (hablūmīnallah) but also brings the mutaṣaddiq to have good relations with fellow humans (hablumīnannās). After the implementation of social distancing dueto the Covid-19 pandemic, the advice to share and give sadaqah is becoming in creasingly widespread in Indonesia, which is famous for the plurality of its population in terms of ethnic and religion. Without knowing the time, offers to give sadaqah are milling on all social media homepages. Not even a few individuals or institutions dare to offer an suggestion to give sadaqah directly to personal contacts. So now, anyone and anywhere from all walksoflife has the opportunity to give sadaqah or receive sadaqah.  This paper will dig deeper into what the Qur'an means when it says that a religiously moderate person should give sadaqah. This study aims to gather research data from different kinds of literature and focus its analysis on the world of texts,  specifically on what the commandment sadaqah in the verses of the Qur'an says about living a religiously moderate life. Furthermore, the results show that the command to sadaqah is not only material but also canbe non-material. Hence, every Muslim has the opportunity to give sadaqah. Giving sadaqah is not only to fellow Muslims but also permissible to give charity to non-Muslims (sadaqah Tatawwu' or al-sadaqah al-Nafilah). 

Abstarak

Sedekah merupakan sebuah amalan yang disebutkan balasannya di dunia, baik dalam Alquran maupun Hadis. Begitu besarnya fadhilah dan wasilah sedekah,  sehingga anjuran berbagi dan bersedekah tertuang dalam ayat-ayat Alquran kurang lebih sebanyak 39 ayat. Wajar saja, karena amalan sedekah bukan hanya sebatas ibadah yang mengajarkan seseorang untuk memiliki hubungan baik dengan Allah (hablūmīnallah) namun juga membawa si mutaṣaddiq  memiliki hubungan baik dengan sesama manusia (hablumīnannās). Pasca pemberlakuan sosial distancing akibat pandemi Covid-19, fenomena ajakan berbagi dan bersedekah semakin marak di Indonesia yang tersohor dengan kemajemukan penduduknya baik dari segi ras maupun agama. Tanpa mengenal waktu, tawaran bersedekah tersebar di semua beranda media sosial. Bahkan tidak sedikit orang ataupun lembaga yang berani menawarkan ajakan bersedekah langsung ke kontak pribadi. Sehingga kini, siapapun dan dimanapun semua lapisan masyarakat berpeluang untuk bersedekah maupun menerima sedekah. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam makna anjuran sedekah pada Alquran dalam hubungannya dengan kehidupan moderasi beragama.Penelitian ini berusaha menghimpun data penelitian dari berbagai literatur dan menjadikan dunia teks sebagai obyek utama analisisnya yaitu menelaah makna perintah ṣadaqah dalam ayat-ayat Alquran dalam hubungannya dengan kehidupan moderasi beragama. Dan hasilnya menunjukkan bahwasanya perintah berṣadaqah tidak melulu dengan materi melainkan bisa pula berbentuk non materi sehingga setiap umat muslim berpeluang untuk memberikan ṣadaqah. Pemberian ṣadaqah pun tidak hanya kepada sesama muslim melainkan dibolehkan pula bersedekah kepada non  muslim (al-Ṣadaqah Taṭawwu’ atau al-Ṣadaqah al-Nafilah).

Keywords
Ṣadaqah; Ayat Alquran; Moderasi Beragama
  1. Anis, Ibrahim. et. alL., 1972. al-Mu’jam al-Wasiṭ, Jus I. Cet.I; Istambul: al-Maktab al-Islamiyah.
  2. Arifin,Gus. 2011. Zakat Sedekah Infak, Media Komputindo. Jakarta.
  3. al-Bukhjari, Shahih Bukhari Kitab al-Jihad wa As-Syiar, Bab Man akhadza bi ar Rukkab wa Nahwih, Jilid IV.
  4. Dahlan, Abdul Aziz dkk, 1996. .Ensiklopedi Hukum Islam Jilid V. Cet I; Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
  5. Fifi Nofiaturrahmah, “Penanaman Karakter Dermawan Melalui Sedekah “ Zizwaf: Jurnal Zakat dan Wakaf Vo. 4 No. 2, 2017, h. 313-326. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Ziswaf/article/view/3048/2302.
  6. Fuad, Muhammad Abdu al-Baqiy, al-Mu’jām al-Mufaḥras Lil al-Fadzi al-Qur’ān al-KarīmIndonesia: Maktabah Dahlan.
  7. Hafidhuddin,Didin. 2004. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak dan Sedekah. Cet.IV; Jakarta; Gema Insani Press.
  8. el-Hamdy, Ubaidurrahim. 2015. Sedekah Bikin Kaya dan Berkah. Jakarta:Kawah Media.
  9. Khalil, ‘Atha bin.Taysir Wushul Ila Al Ushul; Nazar Ma’ruf Muhammad Jan Bantan, Al Qara`in wa Ahammiyatuhaa fi Bayan Al Murad min Al Khithab ‘Inda Al Ushuliyyin wa Al Fuqoha, https://dotedu.id/pengertian-qarinah/
  10. Munawir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al Munawwir: Arab Indonesia. Cet. I; Surabaya:Pustaka Progressif.
  11. Mariyana, Dewi. et. all., “Sedekah Sebagai Kekuatan Spiritual (Studi Kasus pada Komunitas Yuk Sedekah Bandung)”, Syifa Al-Qulub 4, 1 (Juli 2019), h. 9-19 http://digilib.uinsgd.ac.id/22827/1/Sedekah%20Sebagai%20Kekuatan%20Spiritual.pdf
  12. al-Naisaburi, al-Imam Abu Husain Muslim bin al Hajjaj al-Qusyairi. 2008. Shahih Muslim Jil. I. Cet. II; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
  13. an-Nawawi, Imam. t.th. Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab Tahqiq dan Ta’liq: Muhammad Najib Al Muthi’I Kitab Zakat Juz. VI. Buku Islam Rahmatan.
  14. Purwanti,Dewi. “Pengaruh Zakat, Infak, dan Sedekah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam6(01), 2020,h. 101-107. http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie
  15. Qardawi, Yusuf . 1991. Hukum Zakat. Cet. II; Bogor: Litera Antar Nusa.
  16. ar-Rabi, Khalid bin Sulaiman. 2006.Shodaqoh Memang Ajaib. Solo: Wacana Ilmiah Press.
  17. Sabiq, Sayyid. Fiqhus Sunnah diterjemahkan oleh Ahmad Siddiq Thabrani, et all dengan judul Fiqih Sunnah, Jil. I. 2009. Cet. I; Jakarta: PT. Pena Punid Aksara.
  18. Shihab,M. Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran, Vol. 2. Jakarta: Lentera Hati.
  19. Shihab,M. Quraish. 1992. Membumikan Alquran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Cet. I; Bandung: Mizan.
  20. Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran, Vol. 1. Jakarta: Lentera Hati
  21. Syarbini,Amirulloh. 2012. Sedekah Maha Bisnis dengan Allah Berkeuntungan 700 Kali Lipat Secara Cepat. Jakarta: Qultum Media.
  22. Ath Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. 2009. Tafsir Ath Thabari yang diterjemahkan oleh Anshari dkk. Jakarta: Pustaka Azzam.
  23. Tim Penyusun. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, 2017.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kelima. Cet. II. Jakarta.
  24. Zakariyam, Abi Al-Husain Ahmad Paris. 1991. Mu’jam Makayis al-Lughah, Juz II. Beirut; Dar al-Fikr.
  25. al-Zuhaili, Wahbah. 1996. al-Fiqhu al-Islam wa Adillatuhu Juz II. Damaskus: Dar alFikr.
  26. Zyn, Samih ‘Athif. 1994. Mujma’ul Bayānil HadiśTafsir Mufradat al-Fadzil Quranil Karim. Cet III; Beirut: Syirkah Alamiyal Kitab S.M.L.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-11-10
Published: 2022-12-05
Section: Articles
Article Statistics: 290 933