Wrongful Convictions Without Punishment Trought Judicial Pardon Perspective Fiqh Islamic Criminal Law

Achmad Junaedy -  STIH Manokwari, Manokwari
Andi Marlina* -  IAIN Parepare, Indonesia
Muhammad Kholid -  UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
Muhamadaree Waeno -  Fatoni University, Pattani, Indonesia

DOI : 10.30863/ajmpi.v9i2.6290

This research aims to explore the concept of judicial forgiveness in criminal law reform and assess justice in criminal judgments from an Islamic law perspective. The research method used is normative legal research focusing on wrongful conviction without punishment in Islamic law and the new Criminal Code (KUHP). The data was collected through a desk study, in which the researcher analyzed various sources such as books, legal regulations, and academic journals. This research contributes significantly by highlighting the importance of judicial forgiveness in criminal law reform, particularly in achieving holistic justice for victims and perpetrators. By emphasizing human values and Islamic principles, this research presents a comprehensive view of how judicial forgiveness can be an alternative to the compensation system. The research findings emphasize that judicial forgiveness is a crucial step in improving the efficiency of the corrections system, reducing prison overcrowding, and restoring the social balance disrupted by crime. The research proposes that a judicial forgiveness approach can reduce reliance on imprisonment as the sole form of punishment, which is often ineffective and unfair, especially in minor crimes.

Keywords
Judicial Pardon; Islamic Crimnal Law; Victim Justice
  1. Aidil, M. “Penerapan Restorative Justice Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Asusila Dalam Perspektif Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Analisa Putusan No. 49/Pid. Sus. .” Rechtsregel Jurnal Ilmu Hukum 3, no. 1 (2020).
  2. Akbar, Muhammad Fatahillah. “Pembaharuan Keadilan Restoratif Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia.” Masalah-Masalah Hukum 51, no. 2 (2022): 199–208. https://doi.org/10.14710/mmh.51.2.2022.199-208.
  3. Alhakim, Abdurrakhman. “The Ideas of Rechterlijk Pardon As a Restorative Justice.” Ganesha Law Review 5, no. 1 (2023): 1–12.
  4. Alin, Failin. “Sistem Pidana Dan Pemidanaan Di Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia.” JCH (Jurnal Cendekia Hukum) 3, no. 1 (2017): 14–31.
  5. Almubarok, Fauzi. “Keadilan Dalam Perspektif Islam.” ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam 1, no. 2 (2018): 115–43.
  6. Anwar, Arizal. “Pemaafan Hakim (Rechterlijk Pardon) Dalam Hukum Pidana Dan Pemidanaan Dalam Perspektif Pancasila,” 2017, 35.
  7. Ariyanti, Vivi. “Konsep Perlindungan Korban Dalam Sistem Peradilan Pidana Nasional Dan Sistem Hukum Pidana Islam.” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 13, no. 1 (2019): 33–48.
  8. Erdianto, K., & Galih, B. (n.d.). Konsep Pemaafan di RKUHP Dinilai Perlu Diatur agar Tak Disalahgunakan. https://nasional.kompas.com/read/2018/05/08/06060061/konsep-pemaafan-di-rkuhp-dinilai-perlu-diatur-agar-tak-disalahgunakan
  9. Farikhah, Mufatikhatul. “Konsep Judicial Pardon (Pemaafan Hakim) Dalam Masyarakat Adat Di Indonesia.” Jurnal Media Hukum 25, no. 1 (2018): 81–92. https://doi.org/10.18196/jmh.2018.0104.81-92.
  10. ———. “The Judicial Pardon Arrangement as a Method of Court Decision in the Reform of Indonesian Criminal Law Procedure.” Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum 8, no. 1 (2021): 1–25. https://doi.org/10.22304/pjih.v8n1.a1.
  11. Fitria, Elma. “Formulasi Asas Permaafan Hakim Dalam Tindak Pidana Ringan Dalam Perspektif Keadilan.” Ensiklopedia Education Review 5, no. 1 (2023): 91–100.
  12. Halim, A Ridwan. Pengantar Ilmu Hukum Dalam Tanya Jawab. Ghalia Indonesia, 1985.
  13. Hisyam, Muhammad Muslih. “Tinjauan Asas Pemaafan Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Indonesia Pada Perkara Tindak Pidana Pembunuhan,” 2022.
  14. Sagung Putri, M E Purwani, Putu Mery, and Lusyana Dewi. “Judicial Pardon: Renewal of Criminal Law Towards Minor Criminal Offense.” UNIVERSITAS SEBELAS MARET Yustisia Jurnal Hukum 10, no. 3 (2021): 415–30. http://jurnal.uns.ac.id.
  15. Ismallah, Hafizh Syadi. “Perlindungan Terhadap Korban Dalam Situasi Pembunuhan Dan Penganiayaan Menurut Hukum Islam Serta Kaitannya Dengan Keadilan Restoratif.” SAMLON: Samudra Law Journal 1, no. 1 (2024): 12–26.
  16. Jatmiko, Sugeng. “Rechterilijke Pardon (Pemaafan Hakim) Dalam Tindak Pidana Perpajakan.” HERMENEUTIKA : Jurnal Ilmu Hukum 6, no. 1 (2022). https://doi.org/10.33603/hermeneutika.v6i1.6774.
  17. Khasan, Moh. “Prinsip-Prinsip Keadilan Hukum Dalam Asas Legalitas Hukum Pidana Islam.” Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 6, no. 1 (2017): 21–36.
  18. KUHP. “Undang Undang Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Kitab Undang Undang Hukum Pidana,” no. UU (2023): Pasal 54 Ayat 2.
  19. Mahraen. “Judicial Pardon Dalam Perkembangan Hukum Pidana Indonesia ( Studi KUHP 2023).” Jurnal Ilmiah 6 (2023): 142–51.
  20. Mukhtarzain, Abddullah Ahmad. “Permaafan Dalam Pemidanaan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Nasional,” n.d., 936–59.
  21. Nefa Claudia meliala. “Rechterlijk Pardon (Pemaafan Hakim) : Suatu Upaya Menuju Sistem Peradilan Pidana Dengan Paradigma Keadilan Restoratif.” Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan 8, no. 3 (2020): 551.
  22. Rohayati, Dewi. “Pengaturan Yudisial Pardon Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia.” Wacana Pramarta 15, no. 2 (2016): 2. http://www.paramarta.web.id/index.php/paramarta/article/view/26%0Ahttp://www.paramarta.web.id/index.php/paramarta/article/download/26/6.
  23. Saputra, Satria Nenda Eka, and Muridah Isnawati. “Overcrowding Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Dalam System Pemidanaan Di Indonesia.” Pagaruyuang Law Journal 6, no. 1 (2022): 52–70.
  24. Saputro, Adery Ardhan. “Konsepsi Rechterlijk Pardon Atau Pemaafan Hakim Dalam Rancangan Kuhp.” Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 28, no. 1 (2016): 61. https://doi.org/10.22146/jmh.15867.
  25. Sari Hariyanto, Diah Ratna, and I Dewa Gede Dana Sugama. “Efektivitas Pemenjaraan Ditengah Ide Pemidanaan Dengan Pendekatan Keadilan Restoratif.” Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal) 10, no. 2 (2021): 404. https://doi.org/10.24843/jmhu.2021.v10.i02.p15.
  26. Setiawan, Arif. “Konsep Permaafan Hakim (Rechterlijk Pardon) Dalam Pembaharuan RUU KUHP Dan RUU KUHAP,” 2021.
  27. Sukma, Fadjar, and Chitto Cumbhadrika. “Urgensi Penerapan Rechterlijk Pardon Sebagai Pembaharuan Hukum Pidana Dalam Perspektif Keadilan Restoratif.” Gorontalo Law Review 6, no. 1 (2023): 46–61.
  28. Suryawan, Ridwan. “Asas Rechtelijk Pardon (Judicial Pardon) Dalam Perkembangan Sistem Peradilan Pidana Indonesia.” Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC) 2, no. 3 (2021): 170–77. https://doi.org/10.18196/ijclc.v2i3.12467.
  29. Sutrisno, Sutrisno, Fenty Puluhulawa, and Lusiana Margareth Tijow. “Penerapan Asas Keadilan, Kepastian Hukum Dan Kemanfaatan Dalam Putusan Hakim Tindak Pidana Korupsi.” Gorontalo Law Review 3, no. 2 (2020): 168–87.
  30. Tim Penerbit Litnus. (2023). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). PT.Literasi Nusantara Abadi Grup
  31. Vincent Patria Setyawan, and Itok Dwi Kurniawan. “Permaafan Hakim Dalam Pembaruan Hukum Pidana Indonesia.” Jurnal Dunia Ilmu Hukum (JURDIKUM) 1, no. 1 (2023): 20–24. https://doi.org/10.59435/jurdikum.v1i1.97.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2024-05-06
Published: 2024-07-07
Section: Artikel
Article Statistics: 170 124